Pertumbuhan Kredit Triwulan-IV 2018 Diperkirakan Meningkat

:


Oleh lsma, Sabtu, 20 Oktober 2018 | 19:01 WIB - Redaktur: Juli - 315


Jakarta, InfoPublik - Bank Indonesia (BI) menyebutkan pertumbuhan kredit baru akan kembali meningkat pada triwulan IV 2018, hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang  (SBT) kredit baru yang meningkat menjadi 94,8 persen.

Hal itu didorong oleh tingginya optimisme responden seiring pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, meski di triwulan III-2018 survei Perbankan BI mengindikasikan pertumbuhan triwulanan kredit baru yang cenderung melambat tercermin dari SBT permintaan kredit yang turun menjadi 21,2 persen, dibandingkan triwulan sebelumnya yang 90,3 persen. Perlambatan pertumbuhan kredit baru tersebut bersumber dari semua jenis penggunaan kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi.

"Ke depan, hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit baru akan kembali meningkat pada triwulan IV 2018, tercermin dari SBT kredit baru yang meningkat menjadi 94,8 persen," sebut keterangan tertulis Departemen Komunikasi Bank Indonesia yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/10).

Disebutkan pula, peningkatan kredit pada triwulan IV 2018 didorong oleh tingginya optimisme responden seiring pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, risiko penyaluran kredit yang rendah, dan rasio kecukupan modal yang meningkat.

Perkiraan meningkatnya pertumbuhan kredit pada triwulan IV 2018 juga disertai standar penyaluran kredit yang akan lebih ketat. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standard sebesar 17,7 persen, lebih tinggi dari 3,8 persen pada periode sebelumnya. Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja, yaitu pada aspek plafon kredit, premi kredit yang berisiko dan jangka waktu pemberian kredit.

Di sisi lain, kebijakan penyaluran kredit konsumsi terindikasi masih relatif longgar, terutama pada kredit kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) seiring kebijakan Bank Indonesia terkait relaksasi Loan To Value (LTV) kredit/pembiayaan perumahan.

Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan 2018. Rata-rata responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2018 akan mencapai 11,5 persen, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2017 sebesar 8,2 persen. Optimisme tersebut didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi yang membaik pada 2018, dan risiko penyaluran kredit yang menurun.