Perang Dagang AS - China, Menteri Susi Dorong Industri Perikanan Tingkatkan Ekspor

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 21 September 2018 | 15:05 WIB - Redaktur: Juli - 356


Jakarta, InfoPublik – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan saat ini sedang terjadi perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS), dalam kondisi ini semestinya menjadi peluang bagi industri perikanan Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke AS.

Sebab menurutnya, dengan adanya perang dagang China dengan AS ini, produk perikanan China akan dipersulit untuk masuk AS. Dengan demikian, kesempatan Indonesia untuk memperbanyak ekspor terbuka dengan lebar.

"Dengan perang dagang China-AS semestinya pengusaha Indonesia bisa melakukan terobosan segera mengambil keuntungan dari situasi perang dagang ini, karena kan banyak dari perusahaan China eskpor ke AS kesulitan. Kita punya kesempatan produksi lebih," ujarnya saat jumpa pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta, Jumat (21/9).

Dia pun mengingatkan kepada para nelayan atau industri perikanan dalam negeri untuk tidak meminjamkan nama ke perusahaan asal China. Artinya, ekspor dilakukan oleh China, namun atas nama perusahaan ikan Indonesia.

“Jangan sampai pelaku usaha Indonesia bukan menambah produksi, malah meminjamkan nama agar barang-barang China masuk ke sana. Harusnya eksportir Indonesia berkonsolidasi,” papar Susi.

Dia menjelaskan di 2014, kejadian tersebut pernah terjadi. Sebab tarif ekspor Indonesia ke AS lebih murah dibandingkan dari China atau Vietnam. AS kemudian mengetahuinya sehingga melayangkan ancaman embargo ke Indonesia.

“Tarif impor ikan AS terhadap Indonesia itu rendah sekali, dulu dimanfaatkan. AS sempat marah, mengancam mau embargo. Tapi karena kita minta maaf, akhirnya tidak terjadi,” ucapnya.

Susi menambahkan, ekspor hasil perikanan Indonesia saat ini telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Semula 475,74 ribu ton di semester I 2017, kini menjadi 510,05 ribu ton di semester I 2018 atau naik 7,21 persen.

 

Foto: twitter KKP