Pemerintah Fokus Upayakan Peningkatan Kompetensi SDM Industri

:


Oleh Wawan Budiyanto, Jumat, 21 September 2018 | 09:34 WIB - Redaktur: Juli - 275


Jakarta, InfoPublik – Menteri Perindustrian (menperin) Airlangga Hartarto menegaskan, sumber daya manusia (SDM) industri yang terampil merupakan kunci utama dalam menyukseskan penerapan industri 4.0.

Karena itu, diperlukan pelaksanaan program untuk menggenjot keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.

“Pemerintah saat ini tengah fokus dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar mampu menghadapi revolusi industri 4.0. Apalagi, kita sedang menikmati bonus demografi  hingga 10 tahun ke depan,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat (21/9).

Menurutnya, pembangunan ekosistem inovasi dan infrastruktur digital menjadi program prioritas yang juga perlu dilaksanakan guna mengakselerasi target dari Making Indonesia 4.0. Aspirasi besarnya adalah mewujudkan Indonesia berada pada jajaran negara 10 ekonomi terbesar di dunia tahun 2030.

“Inovasi dapat dihasilkan dari kegiatan riset dan pemanfaatan teknologi. Dengan inovasi, daya saing industri nasional akan lebih kompetitif di kancah global,” jelasnya.

Terkait hal tersebut, Kemenperin terus mendorong pembangunan pusat inovasi industri di dalam negeri, pengoptimalan regulasi dan fasilitas insentif fiskal, serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Kami telah meluncurkan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang link and match dengan industri, menjalin kerja sama dengan Swiss untuk pengembangan Politeknik, menjalankan program silver expertdalam upaya melibatkan tenaga ahli dari sektor industri sebagai instruktur, serta menggandeng lembaga riset Jerman, Fraunhofer IPK untuk lebih mengaktifkan kegiatan litbang di Indonesia,” terangnya.

Sementara itu, perusahaan asal Amerika Serikat, General Electric (GE) berkomitmen mendukung implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 melalui program pelaksanaan pendidikan vokasi dan mendorong terciptanya inovasi teknologi sesuai kebutuhan sektor industri.

CEO GE Indonesia Handry Satriago menyampaikan, pihaknya siap untuk membantu pelaksanaan program pendidikan vokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

“Kami akan menyediakan tenaga ahli untuk mengajar, alat peraga dan sebagainya yang dibutuhkan industri di Indonesia. Program inisecepatnya akan dilaksanakan,” ujarnya.

Handry menyebutkan, ada empat sektor yang difokuskan GE dalam pengembangan pendidikan vokasi Indonesia, yakni untuk industri penerbangan, infrastruktur energi, kesehatan, dan digital.

Menurutnya, pertumbuhan empat sektor tersebut terus melaju kencang sehingga peluang penyerapan ahli yang dihasilkan oleh sekolah vokasi akan sangat besar.

“Di Indonesia, penumpang pesawat tumbuh terus, kebutuhan listrik juga tinggi, bahkan digitalisasi akan jadi pendorong ekonomi masa depan. Kami ingin pendidikan vokasi di bidang itu harus segera dimulai," tuturnya.

Bahkan, GE akan transfer teknologi untuk pengembangan inovasi baterai, energi terbarukan, dan listrik pedesaan.