Kemenhub Targetkan Perbaikan Aspek Keselamatan di Lima Lokasi Pelayaran

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 17 Agustus 2018 | 17:20 WIB - Redaktur: Juli - 325


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan menargetkan perbaikan aspek keselamatan di lima lokasi pelayaran angkutan sungai, danau dan penyeberangan.

"Menhub menargetkan perbaikan aspek keselamatan pelayaran di Palembang, Kalimantan Utara, Batam, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Barat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Kemenhub Budi Setiyadi, Kamis (16/8).

Hal tersebut diinstruksikan pasca musibah karamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Bandeng di Perairan Loloda, Halmahera Utara, Maluku Utara, Rabu (15/8) pukul 20.00 WIB, 

"Sejak kejadian di Danau Toba dan Selayar, Menhub Budi sudah mengantisipasi kejadian serupa," ujarnya.

KMP Bandeng bertolak dari Pelabuhan Tobelo menuju Bitung pada Selasa (14/8) pukul 20.00 WIB dengan muatan 12 unit kendaraan, 15 penumpang, dan 17 awak kapal yang terdaftar di manifest. 

KMP Bandeng ditemukan hilang kontak dan lost monitor pada Rabu (15/8) pukul 09.00 WIB. Setelah itu, KMP Bandeng ditemukan berubah haluan yang semula menuju Bitung, kemudian putar balik ke arah Tobelo diperkirakan akibat cuaca buruk.

Budi Setiyadi menjelaskan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) langsung melakukan pertolongan dan evakuasi, dibantu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate, BPTD Maluku Utara, Polair dengan mengerahkan dua unit Kapal Negara milik BNPP dan satu unit kapal milik ASDP, termasuk nelayan setempat juga dilibatkan dalam pertolongan.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi memastikan, korban yang ditemukan telah 100 persen menggunakan life jacket, dan aspek SOP telah dijalankan dengan baik dan tepat. 

Selain itu, nakhoda juga telah mendapat izin dari otoritas pelabuhan, dan cuaca saat berangkat pun cukup bersahabat, namun di tengah jalan cuaca buruk dan nakhoda melaporkan untuk kembali ke Tobelo. 

"Semua dokumen dan lisensi yang dimiliki KMP Bandeng terbukti valid. KMP Bandeng pun tidak melanggar muatan, saat kejadian memang membawa 12 truk namun kapal mampu mengangkut hingga maksimum 20 truk, sehingga kapasitasnya masih di bawah batas maksimum," kata Ira.