Mentan Sampaikan Kinerja Pada Mahasiswa Baru IPB

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 14 Agustus 2018 | 16:00 WIB - Redaktur: Juli - 380


Bogor, InfoPublik - Presiden RI Joko Widodo meminta agar kesejahteraan petani menjadi landasan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjalankan kinerja untuk mencapai berbagai terobosan.

"Arahan Presiden ini menjadi tolak ukur Kementan dalam memenuhi prasyarat pembangunan pertanian, yang telah berhasil dan berkelanjutan," kata Mentan Andi Amran Sulaiman, saat memberikan sambutan di hafapan 4.000 mahasiswa baru di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Selasa (14/8).

Menurutnya, sejumlah program terobosan yang dilakukan Kementan selama empat tahun terakhir efektif meningkatkan produktivitas pertanian hampir pada semua komoditas.

Berdasarkan data Kementan di 2017, produksi beras mencapai 81,16 juta ton. Jumlah itu meningkat 14,42 persen dibandingkan di 2014. Selain beras, produksi jagung juga meningkat 52,17 persen di 2017 menjadi 29,86 juta ton, sedangkan produksi bawang merah 1,47 juta ton atau naik 18,79 persen dari 2014.

"Produksi cabai di 2017 juga meningkat dengan capaian 2,38 juta ton. Naik 27,09 persen dibandingkan tiga tahun sebelumnya," ucap Amran.

Untuk subsektor peternakan di 2017, produksi daging sapi sebanyak 531,8 ribu ton, mengalami peningkatan meningkat sebanyak 6,85 persen. Produksi daging ayam 2,26 juta ton atau naik 16,40 persen dari 2014. Lalu, komoditas telur juga meningkat signifikan 20,21 persen, menjadi 2,11 juta ton.

Menurut Amran, capaian hasil memuaskan kinerja sektor pertanian merupakan hasil sinergi dengan berbagai pihak, khususnya petani sebagai kelompok penggerak utama.

Amran menegaskan, terwujudnya kesejahteraan petani masih merupakan tujuan utama kinerja kementerian yang dipimpinnya sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan yang ada di pedesaan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis menurunnya jumlah penduduk miskin di pedesaan dari 17,67 juta jiwa menjadi 17,10 juta jiwa.

Amran membeberkan, program yang diberikan guna mendukung kesejahteraan petani antara lain pelatihan dan pendampingan, pengembangan kawasan rumah pangan lestari, perlindungan harga petani dengan kebijakan harga atas dan harga bawah, serap gabah petani dan lain-lainnya.

Selain itu, Kementan juga sangat tegas dalam memerangi mafia pangan. Kementan sejak lama telah mendata dan mengetahui ulah kartel pangan yang melakukan penyabotan, penimbunan, mendistorsi informasi, penyuapan, manipulasi hingga menggagalkan target swasembada pangan.