Makanan Gorontalo yang Ramah Iklim

:


Oleh Taofiq Rauf, Rabu, 17 Februari 2021 | 15:22 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 1K


Gorontalo, InfoPublik - Puluhan resep makanan Gorontalo yang ramah iklim, ditampilkan dalam sebuah e-book “Memilih Makanan yang Ramah Iklim”. Buku ini disusun oleh Amanda Katili Niode dari Climate Reality Indonesia bersama Ahli Teknologi Pangan, Zahra Khan.

Peluncuran e-book dilakukan oleh Omar Niode Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, citra budaya, dan kuliner nusantara, khususnya Gorontalo, dalam sebuah acara talkshow virtual Minggu, (14/02/2021) lalu.

Talkshow yang dipandu presenter acara kuliner Noni Zara ini juga dihadiri oleh Pakar Kuliner William Wongso dan Nicky Ria dari Ketua Sobat Budaya sebagai pembicara.

E-Book “Memilih Makanan Ramah Iklim +39 Resep Gorontalo” ini mencoba mengenalkan konsep makanan ramah bumi dari berbagai aspek terkait dan peranannya dalam menyikapi krisis lingkungan. Buku ini juga menampilkan resep-resep makanan ramah bumi yang dapat dicoba, khususnya makanan tradisional Gorontalo. Melalui buku tersebut diharapkan masyarakat dapat memilih makanan ramah iklim.

Sehat untuk semua

Sekretaris Omar Niode Foundation, Terzian Ayuba Niode menuturkan bahwa sistem pangan berkontribusi besar terhadap krisis iklim saat ini. Sistem pangan saat ini menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menyebabkan sepertiga dari semua emisi gas rumah kaca penyebab krisis iklim.

“Terlebih dengan terjadinya Pandemi COVID-19 semakin membuktikan adanya kebutuhan mendesak untuk mengubah sistem pangan dunia, karena pandemi sekarang terjadi akibat menularnya penyakit dari hewan ke manusia (zoonosis),” tutur Terzian.

Menurut Terzian, makanan perlu diubah guna masa depan yang sehat bagi manusia maupun Planet Bumi. “Idealnya dengan mengurangi konsumsi daging serta makanan yang diproses, untuk kemudian mengarah ke makanan yang lebih berbasis nabati,” kata Terzian.

 

Selain itu, kata Terzian, diperlukan konsumsi dan produksi berkelanjutan (Sustainable Consumption & Production) oleh semua pemangku kepentingan secara global termasuk konsumen dan produsen, dengan perubahan secara terpadu dan sistematis.

Pakar Kuliner, William Wongso pun mendukung upaya-upaya pelestarian budaya kuliner nusantara seperti yang dilakukan Omar Niode Foundation.

“ Di era sosial media dan internet seperti saat ini, satu hal yang tidak dapat kita lakukan adalah meng googling rasa, experience itu harus dicoba langsung. Tapi kita dapat menginformasikan budaya kuliner bangsa Indonesia yang beragam ini lewat internet, dan menarik orang untuk mencoba,” ujarnya.

William menambahkan, dengan makin majunya peradaban  tidak boleh mengabaikan budaya kuliner Bangsa Indonesia. Selain melestarikan, lanjutnya, juga wajib untuk meningkatkan citra tradisi kuliner Indonesia, agar bisa masuk dan dikenal dalam peta kuliner dunia.

E-book “Memilih Makanan yang Ramah Iklim” memuat 102 halaman dengan tampilan yang cukup menyegarkan mata pembaca dengan berbagai gambar resep makanan Gorontalo. Terdapat kurang lebih 39 resep makanan tradisional Gorontalo dalam e-book ini.  Bagi yang penasaran untuk mencoba resep makanan tradisional Gorontalo, buku ini sangat dianjurkan untuk dimiliki. Cukup dengan mendownload pada link  http://bit.ly/e-bookmakananramahiklim

Omar Niode Foundation

Merupakan sebuah organisasi nirlaba kecil yang turut berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, citra budaya, dan kuliner nusantara, khususnya Gorontalo, di Indonesia dan mancanegara.

Omar Niode Foundation  telah menerbitkan 15 buku, di antaranya Trailing the Taste of Gorontalo yang meraih Gourmand World Cookbook Award, Best of the Best 1995-2020 kategori Food Heritage dan menjadi kontributor Bab Indonesia pada buku At the Table. Food and Family around the World, yang juga memperoleh Gourmand Award.

Dalam melaksanakan berbagai kegiatannya, Omar Niode Foundation bekerja sama dengan individu maupun organisasi di dalam dan di luar negeri. Omar Niode Foundation aktif dalam organisasi food bloggers nasional maupun internasional, juga di Future Food Institute, Indonesia Bergizi, Jamie Oliver Food Revolution Day, Slow Food International, dan World Food Travel Association.