Menelusuri Jejak Leluhur Asta Panaongan(2)

:


Oleh MC KAB SUMENEP, Selasa, 14 April 2020 | 07:30 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 3K


Sumenep, InfoPublik  - Dalam beberapa catatan silsilah tokoh-tokoh Sumenep awal, Kiai Abu Syukari salah satu tokoh yang makamnya ada di Asta Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, merupakan saudara kandung Kiai Ali Akbar alias Syaikh Syamsul Arifin.

Kiai Ali Akbar juga dikenal sebagai leluhur kiai-kiai di Kecamatan Ambunten, Pasongsongan, dan kiai-kiai di beberapa kawasan pesisir timur daya Sumenep. Seperti di Kecamatan Batuputih, dan lainnya.

“Sebagian keturunan Kiai Ali Akbar ini di kemudian hari terjalin hubungan perkawinan lagi dengan keturunan Kiai Abu Syukari,” kata RB Ja’far Shadiq, salah satu pemerhati nasab di Sumenep, Senin (13/4/2020).

Kiai Abu Syukari, menurut salah satu keturunannya, M. Ali Humaidi, dikenal dengan sebutan Kiai Kari.“Keluarga kami memanggil beliau Ju’ Kari (Buyut Kari; red),” kata salah satu dosen IAIN Pamekasan ini.

Sebutan Abu Syukari diperkirakan sebagai kun-yah. Maknanya ayah dari seseorang bernama Syukari. Karena di sebagian catatan memang ada nama lain beliau yakni Shaleh.

Kiai Abu Syukari maupun Kiai Ali Akbar sama-sama putra dari Kiai Khalid, Takong, Kecamatan Dasuk. Makam Kiai Khalid ada di Kampung Takong Daya, Desa Kerta Timur, Kecamatan Dasuk.

Makam Kiai Khalid tidak terawat. Lokasinya juga berada di belakang rumah-rumah warga. Untuk mencapai makam, Media Center harus melewati sebuah gang sempit yang terputus.“Beliau di sini dipanggil Agung Soleh. Tidak ada keturunannya di sini. Warga hanya tahunya beliau masih kerabat kiai-kiai Prongpong,” kata seorang warga setempat. Sebut saja Ahmad.

Di sekitar area makam Kiai Khalid ini masih dijumpai beberapa makam kuna dengan ornamen khas. Namun sayang, semua nisan kuna di sana tidak disertai petunjuk berupa prasasti. Sehingga sulit untuk mendeteksi.

Lalu siapa Kiai Khalid ini? Di beberapa catatan silsilah, seperti yang disusun K. Ahmad Irfan AW, Kecamatan Guluk-guluk, Kiai Khalid disebut anak Kiai Talang Prongpong. Catatan Irfan sama dengan catatan yang ditemukan di Lembung, Kecamatan Lenteng.

Catatan Lembung itu dipegang oleh anak cucu Kiai Baroya di Lembung. Dari hasil penelusuran Media Center, nama Khalid di catatan Lembung ditulis Abdul Khaliq. Dengan keterangan sama, yakni Buju’ Takong, Kecamatan Dasuk.

Catatan lainnya, yakni di Parongpong, Kecamatan Dasuk. Catatan itu pernah dibacakan pada saat haul Kiai-kiai sepuh Prongpong. Salah satu pemegang catatan itu ialah KH. Abdul Qodir Jailani, Mambang, Kecamatan Rubaru. Kiai Takong disebut anak Kiai Talang Prongpong. ( Han/Fer )