Konservator, Sang Pelayan Bikin Barang Berkilau dan Terawat.

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 2 Mei 2019 | 13:32 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 2K


Yogyakarta, InfoPublik - Profesi konservator barang museum memang masih tergolong langka, bukan hanya memperbaiki barang peninggalan sejarah yang rusak, tetapi juga harus mampu memperbaiki agar sebuah barang kuno itu tidak rusak nilai estetikanya.

Cuaca sinar matahari, dan hujan, yang menyebabkan benda-benda lama itu butuh perhatian lebih. Faktor lain pengaruh kimiawi, dan dari dalam benda itu sendiri. Untuk merawat benda-benda seni kuno itu tidak sebarangan orang dapat melakukan oleh karena diperlukan konservator.

Dwi Riyanta, salah satu Konservator Museum Benteng vrederburg Yogyakarta yang digeluti sejak tahun 1993, setiap harinya dirinya melakukan konservasi untuk memastikan keterawatan berbagai koleksi yang ada di museum tersebut.

Menurutnya, dalam merawat kegiatan ini diperlukan ketelitian, kesabaran, dan berbagai pengetahuan seni harus benar-benar dimiliki seorang konservator. Konservatir harus bisa melakukan riset warna, riset bahan, dan teknik-teknik perbaikan agar sebuah barang tidak hilang atau rusak dari nilai historisnya.

Dwi menganggap pekerjaan ini tidak menjadikan sebuah beban, melihat satu pekerjaan itu harus dipertanggung jawabkan dan benar dilaksanakan.“Saya mengerjakan ini sebagai satu ibadah, karena apa yang menjadi tanggung jawab kita itu harus dikerjakan, secara ikhlas,” ujar Dwi.

Selain itu, terkait benda bersejarah selama menjadi konsevator dirinya tidak menemukan hal aneh saat melakukan pekerjaan tersebut. Mengingat disini banyak barang barang kuno pasti memiliki nilai mistik yang kuat.

"Alhamdulilah saya tidak melihat hal aneh itu seperti, cuma dari beberapa pengunjung banyak yang cerita, tetapi kita tidak melihat bukti langsung, Karena niat dari kerja sendiri tujuannya baik, dan menjadi tugas kita dalam memelihara ini, “lanjut Dwi.

Museum Benteng Vrederburg Yogyakarta ini patut dikunjungi kata Dwi, karena Museum ini memiliki beberapa gedung dan mempunyai nilai historis. Setiap koleksi dijelasin dan ada translation ke bahasa Inggris. Salah satu museum yang memiliki historis di Yogja dan masuknya pun tidak mahal dari Rp3.000 – Rp10.000,-.

Benteng Vrederburg dibangun oleh penjajah Belanda sekitar tahun 1706, sebagai bangunan pertahanan. Namun, kini fungsinya diubah menjadi sebuah museum dengan kondisi bangunan yang masih terawat dengan baik.

Selain memiliki gaya arsitektur yang menarik seperti beberapa bangunan khas di Eropa, Benteng Vredenburg menampilkan beberapa diorama sejarah yang menarik sebagai salah satu edukasi bagi pengunjung.

Selain itu, tempat wisata yang satu ini termasuk yang paling strategis di Jogja. Karena lokasinya berada di ujung Jalan Malioboro. Tempat wisata yang satu ini termasuk tempat wisata instagramable.(Penulis Said Yaman dari MC Tabalong/Penulis Terbaik Bimtek).