Manjakan Perut di Kuliner 24 Jam di Kota Payakumbuh

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Minggu, 8 Juli 2018 | 19:02 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 1K


Payakumbuh, Info Publik -  Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, yang memiliki ketinggian 514 di atas permukaan laut dan suhu udara mulai dari 19-26 derajat celcius, menjadikan kota ini terasa sejuk terutama di malam hari. Tak jarang, untuk menghangatkan tubuh, butuh makanan yang bisa memberikan rasa hangat.

Untuk mencari tempat makanan yang hangat, terutama di malam hari, berkunjunglah ke Pasar Payakumbuh. Disini  ada tempat yang disebut kuliner 24 jam. Di pasar ini, di malam hari akan mudah menjumpai menjual berbagai kuliner, seperti makanan berat, ada nasi ramas atau nasi ampera yang sambalnya benar-benar masakan kampung khas daerah setempat.

Lalu juga ada cemilan yang manis yakni sarikaya ketan, teh telur, dan yang paling banyak dijual itu yakni Sate Danguang-Danguang. Makanan itu ternyata sangat disukai masyarakat setempat untuk mengisi perut yang lapar, karena dinginnya suhu udara.

Seperti yang dikatakan oleh masyarakat setempat, Maman (54), Sabtu (7/7/2018), jajanan kuliner di pasar Kota Payakumbuh itu, sudah ada sejak lama. Makanan yang bisa menghangatkan tubuh itu selain teh telur, Sate Danguang-Danguang adalah makanan yang paling banyak dicari pembeli.

Alasan Sate Danguang-Danguang yang paling favorit di Payakumbuh, karena sate ini merupakan sate khas daerah setempat yakni Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Menikmati sate yang benar-benar dari daerah asalnya adalah suatu hal yang paling istimewa.

“Kenapa kami menyebutnya di sini kuliner 24 jam. Karena semakin malam, tempat ini semakin ramai. Sate Danguang-Danguang adalah lapak yang paling ramai pembeli,” katanya.

Pembeli yang datang di kuliner 24 jam itu, memang pada umumnya merupakan masyarakat setempat. Tapi juga cukup banyak pembeli yang datang merupakan pengendara antara lintas Sumatera ataupun wisatawan yang singgah di Kota Payakumbuh.

“Kota Payakumbuh ini pengunjung paling banyak dari Provinsi Riau. Hal ini dikarenakan jarak Riau dengan Payakumbuh hanya 3 jam saja. Maka, jika ada yang berbahasa Melayu, itu tanda wisatawan dari Riau,” jelas Maman lagi.

Menurut Maman, menikmati kuliner yang ada di pasar Kota Payakumbuh itu, memiliki sensasi tersendiri. Masakannya enak, udaranya sejuk, penjualannya ramah, harganya tergolong wajar, dan saat berada di kawasan kuliner 24 jam itu, terasa nyaman.

“Tidak hanya ada kuliner khas daerah Payakumbuh. Tapi juga kuliner lainnya seperti Martabak Mesir, Martabak Bandung, dan kuliner khas dari Nusantara lainnya,” ucap Maman.

Kuliner 24 jam ini, bisa dikatakan hampir ramai setiap malam. Suasana paling ramai itu terlihat di waktu akhir pekan, seperti malam minggu dan hari Minggu.

Hampir di semua lapak penuh pembeli. Akibat ramai pembeli di kuliner 24 jam, padatnya parkir kendaraan pinggir jalan Kota Payakumbuh tidak terhindarkan, mulai dari roda dua hingga roda empat, serta truk. (Eko Kurniawan, S.Kom/Diskominfo/TR)