Usaha Rumahan RPK, Bantu Masyarakat Dapatkan Pangan Murah

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 24 Mei 2017 | 15:58 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 1K


Semarang, InfoPublik – Selepas pensiun pada November 2016 lalu, Rapi Indriastuti yang dulunya adalah karyawan di Divre Bulog Jawa Tengah ingin mempunyai kegiatan sehari-hari yang tak hanya memberi keuntungan bagi dirinya tetapi juga  bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Pilihannya kemudian adalah membuka usaha Rumah Pangan Kita (RPK).

Rapi membuka usaha RPK di rumahnya yang beralamat di Jalan Wonosari, Krajen No.31, Semarang. RPK adalah warung yang menjual bahan kebutuhan pokok seperti beras, dan minyak goreng.

"Dengan membuat RPK saya juga bisa membantu masyarakat menyediakan pangan murah dan menyalurkan Rastra (beras masyarakat sejahtera) melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," kata Rapi, saat ditemui Rabu (24/5) di rumahnya.

Awal terjun mengelola RPK, Rapi hanya bermodalkan Rp5.000.000 untuk membeli produk pangan yang dijual Perum Bulog. Meski tidak memiliki kios atau toko khusus dan hanya memanfaatkan teras rumah untuk berjualan, tapi usahanya tersebut disambut baik masyarakat sekitar.

"Dari modal Rp5.000.000 sekarang sudah berkembang. Saya bisa bertransaksi dan memesan ke Bulog tiap dua minggu sekali. Masyarakat pun responnya baik, karena mereka tidak perlu ke pasar," katanya.

Apalagi harga produk pangan, seperti beras, gula dan minyak goreng yang dijual lebih murah ketimbang harga pasaran. “Harga beras medium Rp9.500/kg atau Rp47.500/5 kg, beras premium Rp10.300/kg atau Rp 51.500/5 kg, gula Rp12.500/kg dan minyak goreng Rp11.000/kg,”urainya.

Sedangkan​ untuk program Rastra yang kini diberikan melalui BPNT, Rapi mengatakan, dirinya mendapat alokasi membagikan sebanyak 268 kepala keluarga. Dengan volume beras 20 kg beras dan 4 kg gula. Jumlah itu untuk pembagian dua bulan penyaluran.

"Untuk paket BPNT ini saya menyalurkan melalui kecamatan, karena pemberiannya dilakukan di kecamatan setelah itu didistribusikan ke kelurahan," katanya.

Rumah Pangan Kita (RPK) memang kini menjadi salah satu program Perum Bulog untuk menyediakan pangan murah dan menjaga stabilitas pangan di masyarakat. Berbeda dengan cara sebelumnya seperti operasi pasar murah dimana Perum Bulog yang langsung terjun ke masyarakat. Sedangkan program RPK, Bulog melibatkan masyarakat untuk memasarkan produk pangan.

Kepala Divisi Regional Perum Bulog Jawa Tengah, Djoni Nur Asahari mengatakan, pengembangan RPK menjadi salah satu upaya Bulog memperluas jaringan pasar ke masyarakat. Di RPK masyarakat bisa bekerja sama dengan Bulog untuk menjual komoditi pangan seperti beras, gula dan minyak goreng. "RPK ini kita punya tag line Murah dan Sehat," katanya.

Saat ini sudah ada 2.958 RPK di seluruh Indonesia. Untuk menjadi sahabat RPK, Djoni menegaskan, masyarakat tidak perlu harus memiliki kios.  Modalnya pun tidak besar, hanya dengan dana Rp5.000.000 masyarakat bisa menjadi sahabat RPK.