BNPB: Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Peralihan Musim

:


Oleh Jhon Rico, Senin, 28 September 2020 | 12:56 WIB - Redaktur: Untung S - 341


Jakarta, InfoPublik - Beberapa wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem selama peralihan musim atau pancaroba di tahun ini.

Masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang atau puting beliung.

Bencana hidrometerologi tersebut masih dominan terjadi dengan dampak yang luar biasa baik dari sisi korban jiwa maupun kerugian material.

Kepala BNPB Doni Monardo meminta Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) untuk memonitor dan melakukan koordinasi dengan pusdalops di daerah, baik provinsi dan kabupaten serta kota. 

BNPB pun telah menyampaikan arahan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 27 provinsi pada Rabu 23 September 2020.

"Di tengah potensi bahaya hidrometeorologi ini, masyarakat juga diharapkan untuk memperhatikan protokol Kesehatan apabila harus melakukan evakuasi. Hal itu dilakukan karena pandemi Covid-19 masih terjadi berbagai wilayah," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/9/2020).

Sebelumnya, BMKG menyebut bahwa selama bulan September-Oktober ini, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi hujan tidak merata pun dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

BMKG memprakirakan cuaca pada 28 September 2020 dengan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang di beberapa wilayah diantaranya, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Sedangkan wilayah yang berpotensi hujan dan dapat diikuti kilat atau petir serta angin kencang yaitu Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung dan Jawa Barat. 

Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut dan berlokasi dekat dengan sungai-sungai baik di bagian hulu hingga hilir serta wilayah berpotensi banjir untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Selain itu, pemukiman yang berdekatan dengan tebing atau di wilayah perbukitan untuk memantau kondisi lingkungan sekitar. Langkah pencegahan dini dibutuhkan untuk mengantipasi dampak longsor yang dapat dipicu oleh curah hujan tinggi mapun struktur tanah yang labil. (Foto: Ilustrasi/ diterjang angin puting beliung, pohon tumbang dan merusak rumah warga).