Pasokan Air Bersih Jadi Kebutuhan Utama Pengungsi Luwu Utara

:


Oleh Jhon Rico, Minggu, 19 Juli 2020 | 16:38 WIB - Redaktur: Isma - 597


Jakarta, InfoPublik- Pasokan air bersih menjadi kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan warga terdampak di lokasi pengungsian banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara Hermansyah menyatakan bahwa semua fasilitas di lokasi pengungsian telah diberikan mulai dari makanan, dapur umum, baju layak pakai sampai toilet. Namun saat ini air bersih menjadi hal yang utama dan paling dibutuhkan oleh para pengungsi.

Selain kebutuhan air bersih, tenda-tenda pengungsian juga masih dibutuhkan untuk memfasilitasi tempat tinggal sementara para warga terdampak. Kecamatan Masamba memanfaatkan gedung-gedung tertentu untuk dijadikan tempat pengungsian warga setempat.

“Kami juga membutuhkan tenda-tenda pengungsi. Untuk mengantisipasi kekurangan tenda, warga terdampak di Kecamatan Masamba menggunakan gedung-gedung sebagai lokasi pengungsian,” kata dia.

Kepala Pusat data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyatakan bahwa telah didirikan enam Posko Taktis yang berada di Masamba, Bone, Bone Tua, posko di depan kantor bupati dan lokasi lainnya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, saat ini terdapat 76 titik pengungsian yang tersebar di 3 Kecamatan, antara lain Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba.

TNI dan Polri pun telah membangun beberapa tenda pengungsian tambahan dan MCK di beberapa titik.

Menurut dia, Brimob pun akan menambah sumur bor untuk kebutuhan air bersih di pengungsian.

"Sementara masih terkendala sumber air bersih. Namun Brimob akan memberikan tambahan sumur bor," kata dia dalam Konferensi Pers yang akan dilaksanakan secara virtual, Minggu (19/7/2020).

Tim gabungan pun masih fokus dalam pencarian dan evakuasi korban yang hilang. Tim juga terus berupaya membuka jalan yang tertutup material lumpur menggunakan beberapa alat berat evakuator.

Menurut dia, BNPB pun telah memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) Rp1 miliar, satu unit sepeda motor 250 cc, 10 unit tenda pengungsi dan 1.000 paket sembako dan 50 kantung mayat.

BNPB pun menyediakan satu unit helikopter yang standbye di lokasi untuk membantu membawa logistik dan mengevakuasi korban.

Banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara pada 13 Juli 2020 terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak tanggal 12 sampai 13 Juli 2020 yang menyebabkan Sungai Rongkong, Sungai Meli dan Sungai Masamba meluap.

Bencana ini mengakibatkan 36 korban meninggal dunia, 40 orang hilang, 58 korban luka- luka dan 14.483 orang mengungsi. (Foto:dok. BNPB).