Kepala BNPB Ingatkan Pentingnya Jaga Ekosistem

:


Oleh Jhon Rico, Sabtu, 18 Juli 2020 | 18:55 WIB - Redaktur: Isma - 312


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan

Doni mengingatkan kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem untuk mencegah terjadinya bencana.

“Kejadian ini (banjir bandang) merupakan evaluasi bagi kita untuk bersungguh-sungguh memperhatikan dan menata keseimbangan ekosistem,” ujar Doni dalam dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/7/2020)

Doni menjelaskan dalam dua tahun terakhir, Sulawesi Selatan mengalami dua kali peristiwa banjir bandang. Kejadian pertama terjadi di Makassar yang merenggut korban hampir 100 orang. Hal ini terjadi akibat alih fungsi lahan di bagian selatan.

Perubahan ekosistem dan alih fungsi lahan di bagian selatan, yang semula kawasan hutan lindung berubah jadi kawasan pertanin semusim, khususnya tanaman jagung.

"Hal ini harus jadi perhatian dan meningkatkan kesadaran kolektif bahwa ketika jumlah penduduk semakin bertambah dan kebutuhan lahan pertanian semakin banyak, yang harus kita utamakan dan ingat adalah kita harus menjaga keseimbangan alam,” jelas Doni.

Doni mengingatkan jangan sampai ekosistem alam terganggu karena masyarakat dan pemerintah daerah setempat tidak mengelolanya dengan tepat.

“Jangan sampai alam terganggu karena kita mengelolanya tidak tepat,” tegas Doni.

Doni menjelaskan bahwa BNPB akan mempercepat proses bantuan. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Selatan agar setiap rumah yang tergolong rusak berat mendapat bantuan dana Rp50 juta, yang diserahkan kepada masyarakat sudah dalam bentuk bangunan.

Sedangkan untuk rumah yang tergolong rusak sedang akan diberikan bantuan dana sebesar Rp25 juta. Rumah yang tergolong rusak ringan diberikan bantuan dana sebesar sekitar Rp10- Rp15 juta.

Doni menjelaskan ini merupakan program nasional dan pemerintah kabupaten dapat mengusulkan nama dan alamat warga yang rumahnya rusak terdampak banjir bandang.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial Republik Indonesia Juliari Batubara juga mengingatkan kepada pemerintah daerah dan masyarakat Luwu Utara untuk tetap waspada penularan Covid-19 dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

“Kita masih dalam situasi pandemi, jadi protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Kita merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun karena belum ada vaksin, protokol kesehatan adalah harga mati. Di wilayah Kabupaten Luwu Utara harus tetap disiplin melakukan protokol kesehatan,” ujar Juliari.

Dalam kesempatan ini, Doni memberikan bantuan secara simbolis kepada Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani untuk penanganan bencana banjir bandang di Luwu Utara berupa Dana Siap Pakai (DSP) Rp1 miliar, satu unit sepeda motor 250 cc, 10 unit tenda pengungsi dan 1.000 paket sembako. 

Banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara pada 13 Juli 2020 terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak tanggal 12 sampai 13 Juli 2020 yang menyebabkan Sungai Rongkong, Sungai Meli dan Sungai Masamba meluap.

Bencana ini mengakibatkan 35 orang meninggal dunia, 67 orang hilang dan masih dalam pencarian, 51 orang luka- luka dan 14.438 jiwa mengungsi. (Foto: Dok BNPB).