BNPB: Bencana Bukan Tontonan

:


Oleh Jhon Rico, Selasa, 21 Januari 2020 | 00:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 432


Jakarta, InfoPublik- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada masyarakat agar tidak menjadikan peristiwa alam sebagai tontonan karena dapat berpotensi menjadi bencana baru.

Himbauan ini menyusul terceburnya 30 warga yang ke dalam sungai saat menyaksikan banjir bandang di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1).

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menyatakan, para warga yang tengah menonton aliran sungai berjumlah 30 orang jatuh kesungai setelah Jembatan Gantung Cawang putus karena tak kuat menahan beban dari para warga.

"Dari seluruh warga tersebut 9 jiwa meninggal dunia, 1 dinyatakan hilang dan 20 selamat," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (20/1/2020).

BNPB sebelumnya mengatakan, putusnya Jembatan Gantung Cawang disebabkan oleh terjangan banjir bandang sehingga menimbulkan korban jiwa. Agus mengatakan, setelah diverifikasi BPDP setempat, jembatan diduga dikarenakan tidak kuat menahan beban.

Agus mengungkapkan, Adapun korban meninggal dunia menurut perkembangan olah data lapangan hingga Senin (20/1) pukul 14.00 WIB adalah:

1. Emilia binti Minut warga Desa Manau 9/2

2. Yeni binti Kamharudin warga Desa Manau 9/2

3. Pio bin Didi warga Desa Bungin Tambun

4. Peri Rahman bin Tisri warga Desa Pulau Panggung

5. Migi bin Jon armada warga Desa Rigangan

6. Mika binti Sus warga Desa Bungin Tambun 3

7. Viki bin Ida warga Desa Pulau Panggung

8. Intan Guspani binti Indi warga Desa Bungin Tambun 2

9. Guspial bin Sarpudin warga Desa Tanjung Ganti

Dia menjelaskan, sedangkan warga yang masih dalam pencarian adalah Ipan bin Ujang B desa Pulau Panggung.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang wilayah Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1) pukul 15.00 WIB.

Menurut laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, banjir bandang tersebut dipicu oleh faktor cuaca yang buruk dan intensitas hujan tinggi sehingga menyebabkan banjir.

BPBD Kabupaten Kaur telah mendirikan posko darurat pencarian di lokasi kejadian. Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarnas dan pemerintah daerah setempat masih terus melakukan upaya pencarian bersama.

Sementara itu, jumlah kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa banjir bandang masih dalam proses pendataan.