Geliat Dunia Pendidikan di Palu Sudah Pulih

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 8 November 2019 | 10:41 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Palu, InfoPublik - Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu, Ansyar Sutiadi menegaskan, geliat dunia pendidikan di Kota Palu - Sulawesi Tengah saat ini, satu tahun pasca bencana gempa dengan magnitudo 7,4 dan tsunami disertai tanah bergerak atau likuifaksi sudah pulih.

Menurut Ansyar, seluruh siswa siswi di Kota Palu sudah kembali bersekolah, dan proses belajar mengajarpun berangsur normal.

Namun begitu, Ansyar tidak menampik masih adanya beberapa sekolah yang dijalankan secara darurat, yakni menggunakan tenda atau bangunan sementara.

"Beberapa sekolah memang masih menjalankan proses belajar mengajar dari dalam tenda darurat, itu dikarenakan bangunan sekolahnya yang masih dalam tahap perbaikan, bahkan ada yang di relokasi sehingga harus membuat bangunan baru. Inilah yang mengakibatkan sampai dengan beberapa waktu kedepan proses belajar mengajar sejumlah sekolah masih menggunakan tenda darurat," ujarnya kepada InfoPublik, Kamis (7/11).

Ansyar mengungkapkan, tidak lama pasca terjadinya bencana tersebut, banyak pihak yang memberikan bantuan, khususnya bagi dunia pendidikan di Palu. Mulai dari pemberian bantuan tenda belajar, pembangunan sementara ruang kelas di atas lahan yang dipinjamkan warga, pakaian seragam, alat tulis, sampai pembangunan ulang gedung permanen sekolah yang rusak ringan, hingga hancur.

Bantuan-bantuan tersebut diantaranya ada yang berasal dari Pemerintah pusat (Kemendikbud melalui anggaran Bansos), sejumlah pemerintah daerah, Unicef, BUMN, serta lembaga non Pemerintah (LSM/NGO), hingga perusahaan swasta baik dalam maupun luar negeri.

InfoPublik diajak menyambangi sejumlah sekolah di kawasan terdampak bencana Palu. SDN 6 Palu dan SDN 2 Kampung Baru adalah sekolah yang gedung pembelajarannya tengah dalam proses pembangunan, dan ditargetkan rampung dalam enam bulan kedepan.

"Kedua sekolah itu saat ini menempati tenda darurat dan bangunan sementara karena gedung sekolahnya belum selesai dibangun. Pembangunan dua gedung sekolah ini mendapat bantuan dari Kemendikbud melalui dana Bansos, dan pemerintah Kabupaten Seragen," katanya.

Sementara sekolah lainnya yang juga memeroleh bantuan pembangunan dan sudah rampung adalah Yayasan An-Nur Buuts yang berlokasi di Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.

Ketua Yayasan An-Nur Buuts, H. Limra mengatakan, dari 26 lokal yang mengalami kerusakan, pihaknya memeroleh bantuan pebangunan 7 lokal lengkap dengan sarana prasarananya, berupa papan tulis, kipas angin dan bantuan buku dari pembaca harian Kompas melalui Dana Kemanusiaan Harian Kompas.

Selain An-Nur Buuts, Dana Kemanusiaan Kompas juga turut membangunkan masing-masing delapan lokal sekolah SD Inpres Kalawara, SDN Sambo, dan SD Inpres Boyaoge.

Pemimpin Redaksi Kompas Ninuk Mardiana Pambudy yang mewakili pembaca kompas menyampaikan harapan agar sekolah yang telah dibangun tersebut dapat dijaga dan dirawat.

Selain itu, Ninuk juga berharap, dengan sarana prasarana yang mendukung, dapat meningkatkan mutu pendidikan, sehingga bisa melahirkan pemimpin yang berintegritas, bukan hanya cerdas, dan kelak bisa memimpin ditingkat provinsi, nasional, dan manca negara.