PUPR Fokus Pengendalian Banjir dan Pemulihan Konektivitas Sulawesi Utara

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 24 Juni 2019 | 08:29 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 573


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) fokus dua hal dalam menangani dampak bencana alam banjir yang menimpa sejumlah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan akan memfokuskan terhadap dua hal yakni pengendalian banjir dan pemulihan konektivitas pascabanjir yang terjadi di Sultra sejak awal Juni 2019.

Pertama, pengendalian daya rusak air jangka pendek yakni dengan memperbaiki tanggul sungai yang rusak untuk melindungi kawasan permukiman dari limpasan air sungai. Selanjutnya, akan membangun tiga bendungan yakni Ladongi, Ameroro dan Pelosika.

Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur dengan kapasitas 45,9 juta m3, dengan progres fisik mencapai 50 persen dan akan rampung tahun 2020. Kedua, Bendungan Ameroro dengan kapasitas tampung 55,1 juta m3 di Kabupaten Konawe akan segera ditender pada tahun 2019 ini. Kemudian tahun 2020 akan disiapkan pembangunan bendungan dengan kapasitas yang jauh lebih besar yakni Bendungan Pelosika yang berkapasitas 822 juta m3 dengan membendung Sungai Konawe. 

“Tiga bendungan tersebut selesai tugas kita mengatasi banjir akan lebih ringan. Kita akan tambahkan dengan membuat tanggul sungai karena seperti kita saksikan tadi, posisi jalan sudah di bawah sungai sehingga perlu dilindungi dengan tanggul,” kata Menteri Basuki melalui siaran pers yang diterima Minggu (23/6).

Kedua, memulihkan konektivitas dengan melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak serta pembersihan kota. Sebanyak empat jembatan rusak yakni Jembatan Asera atau Lasolo, Woimendaa, Baeni II, dan Ameroro/Rahabangga telah dilakukan perbaikan dan kini sudah bisa dilintasi kendaraan. Kerusakan jembatan umumnya karena oprit jembatan tergerus oleh debris banjir. Kementerian PUPR juga telah melakukan mobilisasi rangka Jembatan Bailey yang ada gudang peralatan di Citeureup, Bogor untuk dikirimkan ke Sultra.

“Pembangunannya akan menggunakan pola design and build, sehingga diharapkan bisa ditender tahun ini dan bisa rampung lebih cepat," pungkasnya.