BNPB:16.385 Jiwa Terdampak Banjir di Kutai Kartanegara

:


Oleh Jhon Rico, Rabu, 12 Juni 2019 | 21:09 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik- Akibat tingginya intensitas dan curah hujan yang mengguyur Kabupaten Kutai Kartanegara sejak tanggal 8- 9 Juni 2019 menyebabkan bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah tersebut.

"Drainase yang buruk menyebabkan meluapnya air ke pemukiman warga. Beberapa rumah warga yang dibangun di lereng bukit menyebabkan tertimbun longsor dan terancam longsor," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/6).

Menurut dia, tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Warga pun hanya mengungsi di rumah keluarga terdekat dan sudah kembali kerumahnya masing- masing untuk menbersihkan material banjir.

Warga terdampak banjir dan longsor diantaranya di Kecamatan Tenggarong ada 11 kelurahan terdampak, Kelurahan Baru (97 KK, 371 jiwa), Kelurahan Melayu (521 KK, 1975 jiwa), Kelurahan Timbau (1.477 KK, 2.954 jiwa), Kelurahan Loa Ipuh (651 KK, 1.697 jiwa), Kelurahan Panji (523 KK, 2.017 jiwa), Kelurahan Maluhu (421 KK, 1.229 jiwa), Kelurahan Loa Ipuh Darat (39 KK, 156 jiwa), Kelurahan Sukarame (455 KK, 1.315 jiwa), Kelurahan Mangkurawang (261 Jiwa), Kelurahan Loa Tebu (450 Jiwa) dan di Desa Rapak Lambur (15 KK). Jumlah total adalah 4.2013 KK (12.425 Jiwa).

Banjir juga terdampak di 7 kelurahan di Kecamatan Tenggarong Sebrang, Desa Bangun Rejo (786 KK, 2699 jiwa), Desa Karang Tunggal (52 KK, 156 jiwa), Desa Perjiwa (70 KK, 280 jiwa), Desa Kerta Buana (50 KK, 150 jiwa), Desa Manunggal Jaya (175 KK, 525 jiwa), Desa Bukit Raya (25 KK, 75 jiwa) dan Desa Embalut (25 KK, 75 jiwa)
Jumlah : 1.183 KK (3.960 Jiwa).

"Jumlah warga terdampak banjir per tanggal 11 Juni 2019 yakni 5.386 KK atau 16.385 jiwa," terang dia.

Sedangkan bencana longsor berdampak di 10 titik lokasi yakni di Jalan Bengkuring, Kelurahan Loa Ipuh dengan luas materil longsor sekitar 0.25 ha berdampak1 rumah rusak berat dan 2 rumah rusak ringan.

Longsor juga terjadi di Gunung Sentul Gang Suradaya RT. 42 Kelurahan Melayu, Waduk Panji Sukarame Kelurahan Panji, Karang Tunggal RT. 14 Blok A. Desa Karang Tunggal, Tenggarong Seberang, jalan Lai RT. 7, Kelurahan Panji, jalan Kencana RT. 3, Desa Perjiwa Tenggarong Seberang, Jalan Gunung Belah (TPA/Tempat Pembuangan Akhir) Kelurahan Loa Ipuh Tenggarong, jalan Ahmad Dahlan Kelurahan Panji Tenggarong, Jalan Gunung Belah dan Jalan Danau Lipan Gang 07 RT 28 Kelurahan Melayu Tenggarong.

Sutopo menjelaskan, beberapa kebutuhan mendesak diantaranya adalah alat berat untuk pembersihan material longsor, alat kebersihan dan terpal.

Berbagai upaya pun telah dilakukan diantaranya telah diadakan rakor penetapan SK Bupati pembentukan Posko PD di kantor Bupati yang dipimpin oleh Asisten Daerah 1, dan dihadiri BPBD, BNPB, TNI serta seluruh OPD terkait.

"Hasil rapat ditetapkan Posko di kantor BPBD Kab. Kutai Kartanegara dengan Kalaksa BPBD sebgai Komandan
2. BPBD masih melakukan pendataan warga terdampak dan kerusakan infrastruktur," jelas dia.

BPBD bersama OPD terkait pun telah membuat pos lapangan dan membuat dapur umum di 3 titik sekaligus mendistribusikan makanan dan air mineral kepada warga terdampak.

Selain itu, BPBD dan Dinas PU Kabupaten telah melakukan pembersihan material longsor yang menutupi jalan dan pemukiman warga dengan menggunakan alat berat dan mobil Damkar.

"Pendanaan operasional pada masa TD (tanggap darurat) rencananya akan dibebankan kepada BTT Kab Kutai Kartanegara sebesar Rp. 5 M. Deploy Posko PD banjir & longsor di kantor BPBD Kab. Kutai Kartanegara," ujar dia.

Cuaca yang masih mendung dan turun hujan ringan hingga sedang pun menjadi salah satu kendala. Selain itu, jumlah alat berat yang terbatas, serta terbatasnya anggaran untuk perbaikan infrastruktur akibat longsor.

Sutopo menjelaskan bahwa tim BNPB telah melakukan peninjauan ke lokasi longsor di Kelurahan Loa Ipuh dan keluraha Panji, Kec. Tenggarong.

Dalam rakor penetapan SK Bupati pembentukan Posko PD di kantor Bupati, BNPB memberikan saran diantaranya, manajemen SKPDB sesuai Perka no 3/2016 dan indikator penetapan status keadaan darurat serta kegiatan PD sesuai Pedoman Penetapan Status KDB Tahun 2016.

Disarankan juga agar segera mendeploy Posko dengan kelengkapan dan personil serta identitas Posko (spanduk, papan informasi, peta, ruang media center, tenda BNPB, dll).

Menurut dia, secara umum banjir sudah surut dan kondisi masyarakat pun berangsur normal. Cuaca secara umum mendung dan turun hujan ringan sedang.

Kegiatan tim BNPB pun akan dilanjutkan besok dengan mengikuti rapat penyusunan renops di Posko PDB bencana banjir dan longsor di Kantor BPBD Kab. Kutai Kartanegara, peninjauan lokasi longsor dan berkoordinasi dengan BPBD Prov. Kalimantan Timur terkait PD bencana banjir dan longsor yg terjadi di Kota Samarinda dan Kab. Kutai Kartanegara.