BPBD Sulteng Minta Dukungan Warga Permudah Proses Verifikasi Data

:


Oleh Gusti Andry, Selasa, 28 Mei 2019 | 23:32 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 828


Palu, InfoPublik – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mengharapkan masyarakat korban bencana alam di Palu dan sekitarnya memberi dukungan pada proses verifikasi data,  agar bantuan, baik dana stimulan untuk rehabilitasi rumah, maupun bantuan membangun hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap), dapat segera tuntas.

“Kami masih dalam tahap pendataan, memberikan pemahaman kepada masyarakat, baik mereka yang akan menerima dana stimulan membangun kembali rumah bagi yang terdampak gempa, ataupun dana membangun huntara dan huntap bagi  warga yang sebelumnya berada di zona merah,” jelas Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulteng A Asri kepada InfoPublik, Selasa (28/5).

Gempa, tsunami dan likuifaksi terjadi delapan bulan lalu, 28 September 2018, yang menelan korban hingga 4.402 jiwa tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. Hingga hari ini, masih banyak warga yang berada di tenda-tenda pengungsian.

Lambatnya proses verifikasi data, menurut Asri, lebih disebabkan masih banyak warga yang kurang lengkap menyerahkan persyaratan. Data harus berdasarkan by name by address yang dilengkapi dengan nomor Kartu Keluarga (KK). “Dana yang kita input masih saja ada misalnya satu nama tapi dengan beberapa alamat berbeda. Hal semacam ini yang masih membutuhkan verifikasi,” jelasnya.

Masalah lainnya, bagi mereka yang berada di zona merah, pemerintah sudah memberikan patok larangan. Tapi, masih ada saja warga yang mencabut patok-patok itu. Dijelaskan, bagi warga yang rumah lama mereka berada di zona merah, nantinya akan direlokasi dengan mendapat huntap lengkap dengan sertifikatnya.

“Sesuai dengan tupoksi kami, setelah melakukan evakuasi, penanganan logistik, tenda dan sebagainya selesai. Setelah habis masa tanggap darurat, masuk tahap rehab rekon. Kami melakukan pendataan rumah-rumah yang rusak berat, sedang, dan ringan, termasuk penempatan warga ke huntara dan huntap,” jelas Asri.

Bantuan stimulan dianggarkan beragam. Bagi rumah rusak ringan, diberikan anggaran Rp10 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak berat Rp50 juta per kepala keluarga (KK).  Sedangkan untuk pembangunan huntap dianggarkan Rp50 juta dalam bentuk rumah tahan gempa (RTG) di lokasi-lokasi yang telah ditetapkan.