BNPB Apresiasi Gelaran Kesiapsiagaan Bencana di Jatim

:


Oleh Jhon Rico, Selasa, 30 April 2019 | 19:07 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 712


Jakarta, InfoPublik- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengapresiasi keterlibatan semua pihak dalam Gelar Kesiapsiagaan di Lapangan Rampal, Malang, Jawa Timur, Selasa (30/4).

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kepala BNPB Doni Monardo mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang aktif dalam gelaran kesiapsiagaan yang masih dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada 26 April lalu.

Doni menekankan bahwa HKB bukan hanya kegiatan seremoni. Akan tetapi mengedepankan aksi nyata, berupa pemeriksaan sarana dan prasarana keselamatan, seperti rambu dan jalur evakuasi, serta titik kumpul, ketersediaan alat pemadam api, manajemen keselamatan bangunan bertingkat.

"Melatih evakuasi dengan tenang dan tidak panik merupakan keberhasilan dalam menghadapi bencana," kata dia.

Doni juga menyatakan, bahwa kesiapsiagaan masyarakat harus terus dilakukan. Termasuk langkah dalam penanganan bencana.

"Kenali ancamannya, siapkan strateginya. Siap untuk selamat dengan meningkatkan kegiatan-kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini dan peningkatan kapasitas. Tidak mungkin upaya ini hanya mengandalkan pemerintah. Tapi kita lakukan bersama dengan komponen dunia usaha, masyarakat, media dan para pakar. Kolaborasi dan sinergi ini terbingkai dalam penthahelix penanggulangan bencana," jelas dia.

Dalam waktu yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa seluruh komitmen harus terus dikuatkan bersama-sama. “Kita makin kuatkan kapasitas dan integritas di antara relawan, dan perkuat desa-desa tangguh yang ada di Jawa Timur,” kata Khofifah.

Ia pun menyebut penguatan kampung-kampung siaga bencana perlu dilakukan dengan mengedepankan upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana.

Khofifah meminta agar jajarannya untuk memiliki spesifikasi keterampilan yang sesuai dengan karakteristik bencana di wilayah Jawa Timur, seperti angin puting beliung, kebakaran hutan, mapun banjir.

Gelar Kesiapsiagaan ini meliputi, simulasi gempa bumi dan kebakaran, ikrar kesiapsiagaan dan gerakan pengurangan sampah plastik.

Dalam acara ini hadir berbagai pihak diantaranya, BPBD se-Jatim, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Pemerintah Kota Batu, Pemerintah Kabupaten Malang, Pemerintah Kota Malang, Pemerintah Kabupaten Pacitan, TNI-Polri, dan sukarelawan.

Sementara itu, sebagai refleksi penanggulangan bencana bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana besar masih rendah. Di sisi lain, mitigasi baik struktural dan non struktural masih belum dijadikan prioritas dalam pembangunan di daerah.

Upaya penanganan bencana masih banyak menitikberatkan pada darurat bencana. Upaya pencegahan dan kesiapsiagaan masih perlu ditingkatkan.

Kejadian bencana yang terus meningkat hendaknya menjadi pembelajaran agar tidak terulang di masa mendatang. Jikapun terjadi lagi, dampak bencana dapat diminimalkan.

Oleh karena itu pengurangan risiko bencana dan mitigasi bencana harus terintegrasi dalam pembangunan. Pengurangan risiko dan mitigasi bencana menjadi investasi dalam pembangunan.

Catatan BNPB sepanjang Januari hingga April 2019, sebanyak 1.586 bencana terjadi di Indonesia. Dampak bencana yang ditimbulkan 325 orang meninggal dunia, 113 orang hilang, 1.439 orang luka-luka dan 996.143 orang mengungsi dan menderita. Kerusakan fisik meliputi 3.588 rumah rusak berat, 3.289 rumah rusak sedang, 15.376 rumah rusak ringan, 325 bangunan pendidikan rusak, 235 fasilitas peribadatan rusak dan 78 fasilitas kesehatan rusak.