Kemenhub Akan Berikan Santunan Bagi Korban Tragedi Viaduk

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 11 November 2018 | 14:35 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 381


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), akan memberikan santunan kepada korban meninggal maupun terluka atas insiden di Viaduk (jembatan kereta api di atas) Jl Pahlawan, Surabaya, pada Jumat (9/11) malam kemarin. 

Tiga orang penonton pertunjukkan drama kolosal 'Surabaya Membara' yang digelar di Jalan Pahlawan, Surabaya, tewas dalam insiden tersebut. Insiden ini juga menyebabkan sejumlah penonton terluka akibat terjatuh dari viaduk.

"Ini adalah musibah yang tidak diinginkan siapapun. Apalagi, kejadian nahas tersebut terjadi saat warga bersuka cita menyambut peringatan Hari Pahlawan 2018. Atas nama pemerintah, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian ini," ungkap Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri di Jakarta, Sabtu (10/11). 

Zulfikri berharap insiden serupa tidak lagi terjadi. Ia menegaskan, Viaduk rel kereta api tersebut memang bukan tempat untuk menonton pertunjukan. Kementerian Perhubungan menyerahkan proses investigasi sepenuhnya kepada Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya.

Lebih lanjut, Zulfikri mengatakan, berdasarkan video detik-detik kecelakaan yang tersebar berantai, diketahui bahwa masinis telah membunyikan semboyan 35 sebagai bentuk peringatan ke masyarakat. Kereta api pun terlihat melintas dengan kecepatan rendah.

"Dalam aturannya, UU Nomor 23 Tahun 2007 tertulis jelas bahwa masyarakat dilarang berada di rel kereta api untuk kepentingan atau aktivitas apa pun. Jalur kereta api tidak bisa dimanfaatkan secara sembarangan karena menyangkut keselamatan perjalanan kereta api," jelasnya. 

Pagelaran teater Surabaya Membara sendiri adalah tontonan rutin setiap tahun untuk warga Surabaya untuk menyambut Hari Pahlawan 10 November. Pertunjukan tersebut menceritakan perjuangan Arek-Arek Suroboyo melawan penjajah. Lokasi digelar di sekitar Monumen Tugu Pahlawan di Jalan Pahlawan Surabaya yang notabene merupakan pusat pertempuran 10 November.