Banjir dan Longsor Terjadi di Sebagian Sumatera

:


Oleh Wawan Budiyanto, Sabtu, 10 November 2018 | 10:39 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 331


Banjir dan Longsor Terjadi di Sebagian Sumatera

Jakarta, InfoPublik - Hujan deras yang melanda Sumatera bagian barat telah menyebabkan banjir dan longsor di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Lampung hingga menimbulkan meningkatnya bencana hidrometeorologi.

"Meski belum semua wilayah Indonesia memasuki musim hujan, namun Sumatera dan Jawa bagian barat telah terjadi peningkatan hujan selama satu minggu terakhir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya yang di terima Jumat (9/11).

Dijelaskannya, longsor kembali terjadi di Kota Pariaman, tepatnya di Desa Sintuak Nareh Kecamatan Pariaman Utara, Sumatera Barat pada Jumat 9/11/2018 pukul 05.53 WIB. Longsoran lereng bukit menerjang rumah di bawahnya.

"Akibatnya satu orang meninggal dunia (Sawitri, 23) dan 2 orang luka-luka (Sri Wahyuni, 16 dan Sharial, 52)," ujarnya.

Diungkapkan Sutopo korban adalah satu keluarga. Korban meninggal dunia telah dimakamkan sedangkan korban luka di rawat di rumah sakit terdekat.

Kerusakan fisik adalah satu rumah rusak berat. BPBD Kota Pariaman bersama TNI/Polri dan SAR telah melakukan pendataan dan evakuasi korban. Aparat dan warga setempat melakukan gotong-royong membersihkan material longsor Walikota Pariaman telah memberikan santunan sebesar Rp. 20 juta kepada keluarga korban.

Sementara itu, banjir yang Desa Sungai Pandahan Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, Sumatera Utara pada 7/11/2018 pukul 12.00 WIB menyebabkan satu orang hanyut. Hingga saat ini korban belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban.

Di Pasaman Barat, banjir dan longsor melanda Desa Parik Kecamatan Koto Balingka, Sumatera Barat pada 7/11/2018 pukul 20.00 WIB menyebabkan 1 orang meninggal dunia (Ahmad, 10), 100 KK mengungsi ke jorong terdekat, 2 rumah hanyut, 1 mushola rusak dan 2 jembatan gantung rusak berat.

"Penanganan darurat dilakukan dengan melakukan evakuasi, membagikan bantuan, mendirikan dapur umum dan pos darurat," sebutnya.

Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Intensitas hujan akan terus meningkat sehingga potensi bencana juga meningkat.

Lakukan upaya antisipasi dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya. Jangan melakukan aktivitas saat cuaca mendung atau hujan. Cermati tanda-tanda potensi longsor di sekitar lereng perbukitan.

"Beberapa tanda potensi longsor adalah munculnya retakan, munculnya rembesan atau mataair, pohon miring dan lainnya," pungkasnya.