Pemerintah Pertahankan Akses Sanitasi di Daerah Bencana

:


Oleh Putri, Kamis, 18 Oktober 2018 | 16:41 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 2K


Jakarta, InfoPublik - Akses sanitasi dan air bersih di daerah bencana gempa di Sulawesi Tengah sudah mencapai 67 persen. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama lintas sektor mempertahankan untuk tidak menurun.

Hal tersebut dikatakan Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes Imran Agus Nurali, Kamis (18/10), di kantor Kemenkes. Ia juga mengatakan setelah bencana gempa di Sulawesi Tengah dan Nysa Tenggara Barat, sudah 100 persen tercapainya lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

“Sudah dilakukan di posko-posko pengungsian dan dijaga untuk air bersih dan sanitasinya. Jika bisa menerapkan lima pilar di pengungsian bencana, jangan menunggu bencana namunharus diterapkan untuk kehidupan sehari-hari,” kata Imran.

Kemenkes bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama membuat jambanisasi. Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan walaupun kelihatannya kecil namun sangat berdampak luar biasa untuk ke depannya. “Yang kita hindari yaitu sudah terkena bencana, jangan sampai ada kejadian luar biasa (KLB),” kata Menteri Nila.

Kemenkes dan beberapa kementerian lain serta mitra lain meluncurkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pada 2008. Ada lima pilar STBM, yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair.