Jelang Penutupan Asian Games 2018, Tim Kesehatan Tingkatkan Pengawasan

:


Oleh Putri, Minggu, 2 September 2018 | 09:42 WIB - Redaktur: Juli - 649


Jakarta, InfoPublik - Jelang penutupan Asian Games 2018, tim kesehatan meningkatkan kekuatan dan pengawasan di hampir semua venue. Pertandingan yang tersisa merupakan permainan dengan kategori berisiko tinggi (high risk).

Koordinator Tim Kesehatan Klaster Jakarta I, Letkol Ckm Ns. Rusdiyansyah, S.Kep, M.Kep mengatakan cabang olah raga yang tergolong keras, misalnya rugby, sambo, judo, hockey, bola voli, squash, kurash dan baseball.

“Kami tambah unit ambulans ICU dan alat ke venue pertandingan yang high risk tersebut. Adapun berbagai risiko kesehatan yang perlu diperhatikan mulai dari cedera otot, dislokasi, luka terbuka, hingga fraktur atau patah tulang,” kata Letkol Rusdi melalui keterangan resmi kepada InfoPublik, Sabtu (1/9).

Permainan hockey lapangan salah satu contohnya. Salah seorang dokter yang berjaga di medical station di venue hockey, dr. Yudha Fiatna menyatakan cabang olahraga ini berisiko tinggi karena full body contact, alat stick, dan bola yang keras. Juga pemain tidak menggunakan body protector kecuali penjaga gawang.

Cabang olah raga hockey lapangan, tim medis yang bersiaga untuk waktu layanan yang cukup panjang, lebih kurang 17 jam per hari. Di hari ke-18 penyelenggaraan, jajaran kesehatan tentu lebih memfokuskan terhadap kecepatan penanganan dan rujukan bila terjadi injury di lapangan.

Terkait kesiapan menghadapi cabang olah raga yang dinilai sangat berisiko tinggi ini, koordinator Rujukan Medical Center Gelora Bung Karno Jakarta, dr. Tri Maharani menyatakan seluruh tenaga kesehatan telah dilatih untuk penanganan sport event emergency medic.

“Kualitas dokter, perawat dan tenaga kesehatan di Indonesia bisa diandalkan, tidak kalah dengan tenaga kesehatan di negara lainnya. Saya optimis kita pasti bisa menangani,” kata dr.Tri.